Halaman

Jumat, 12 Desember 2014

Sayang....Maafkan atas kejahatanku dulu...

Hy sayang...
tadi sore aku jalan bertiga di sebuah Mall, mencari beberapa hadiah lucu buat baby senna. setelah dapat barangnya aku duduk sendirian sambil memperhatikan si kecil ponakanmu yang sedang bermain di area permainan ditemani kakamu. 
tau ga sayang? di depan mata aku ada seorang laki-laki dan perempuan sedang duduk bermesraan, hmmm aku kurang suka, entah pikiranku yang buruk atau stereotypeku saja tentang penampilan laki-laki itu yang tidak rapi, kaya preman. melihat mereka berdua yang pastinya sedang berpacaran, aku bersyukur banget kalau kita sudah menikah, kita dijaga dari godaan2 syetan, dijauhkan dari segala perbuatan dosa. hal itulah yang sangat membahagiakan aku kini.
Semua rasa syukur ini menggali kembali memory-memory perjalanan hubungan kita. 
dulu kamu item banget deh sayang, terus kurus. pokoknya g keurus banget deh, jadi bikin aku selalu berpikir bagaimana cara merubah kamu, tapi sebenernya kamu tu manis, serius. karena yang bikin aku jatuh cinta sama kamu dulu itu yaa senyum dan lirikan kamu yang manis, aku suka. cuman ntah kenapa setelah aku bekerja dan menemukan orang-orang baru, aku lupa cara melihat kemanisan kamu. bahkan ingat ga dulu waktu aku udah kerja, kamu belum kerja. kamu selalu nemuin aku ke Jakarta, cuman pengen liat aku dan mastiin kalau aku selalu milik kamu, padahal aku tahu kamu belum punya uang sendiri. tapi setelah selesai jalan, aku selalu menangis, dalam hati aku pengen putus sama kamu, kamu ga bisa menjamin masa depan aku, kamu aja bingung bawa diri kamu sendiri, gimana kamu bisa bawa aku? dulu pemikiranku seperti itu. kamu masih inget ga yaa? aku nangis di terminal pas mau nganter kamu pulang. tapi dengan PD nya kamu selalu ngeyakinin aku kalau kamu bisa jamin masa depan aku dan kamu, kamu selalu minta aku sabar dan sabar... 
aku benci sama kamu, tapi aku g mau kehilangan kamu. Benci aku ini benci cinta, yang bikin aku selalu pengen nuntut ketidak mampuan kamu, tapi kamu selalu berusaha melakukannya, kamu takut banget aku marah dan ninggalin kamu. Kamu bilang kamu bisa gila kalau kehilangan aku, kata-kata kamu itu membuat aku jadi lebih ingin nuntut kamu. Melakukan semua hal yang aku inginkan dan itu harus.
Sampai ketika kamu udah kerja, aku sengaja berfoya-foya menghabiskan uangku agar nanti aku bisa minta uang kepadamu. Jahat ga ya aku? Aku pikir hal itu yang akan membuat kamu semakin mengetahui tanggung jawab. Kalau aku tanggung jawab kamu di masa depan.
Sering kali juga aku mempermainkan kamu, aku jalan dengan orang lain dan kamu marah. Aku putusin kamu dan menerima cinta orang lain, semua itu tidak membuat kamu menyerah, kamu meyakini aku kalau aku ini cuman milik kamu, kamu tidak bosan-bosannya berusaha menyadarkan aku. Waktu itu gengsiku masih sangat tinggi lho sayang, aku tetep g mau balikan sama kamu sampai akhirnya aku nangis tersedu-sedu karena aku emang gak cinta sama laki-laki itu, aku cuman sayang sama kamu. Segimanapun kekurangan kamu, tetep kamu yang bikin aku nyaman… tetep kamu yang selalu memperlakukan aku seperti permaisuri.. .
Kamu nyesel ga yaah melakukan hal-hal itu dulu?
Sekarang kita sudah menikah…
Sekarang yang kita pikirkan adalah aku, kamu dan anak-anak kita kelak…
Sekarang kamu yang bekerja untuk menafkahi aku
Dan aku menunggu kamu di rumah.
Sayang… kamu itu luar biasa bagiku…
Kamu segala-galanya..
Cuman sama kamu aku bahagia…
Aku cuman ingin.. kita berdua rajin berdoa dan beribadah agar cinta kita selalu dijaga Allah SWT.
Makanya aku gak suka kalau kita nunda sholat, karena Allah udah sangat baik untuk kehidupan kita…


Selasa, 04 November 2014

Alasanku dulu, kenapa berada disini?

8 Bulan lalu....
Aku pekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta, waktu itu posisiku cukup menyenangkan menjadi seorang HRD, aku juga bersyukur dengan penghasilan yang didapatkan. di kantor orang-orang memanggil aku dengan sebutan "Ibu" meski aku katanya sangat terlihat seperti anak baru lulus SMA heheee... dan saat itu aku masih berstatus single. Di Jakarta, kotanya pekerja, setiap pagi lalu lalang kendaraan yang berangkat menuju area perkantoran, jalanan macet dan sangat-sangat tidak menyenangkan, naik kendaraan apapun serba salah, kendaraan pribadi macetnya ga karuan, pake metro mini desak-desakan dan bau keringat, naik busway jembatan penyebrangannya panjaaaaang banget, naik ojeg tekoooor. untungnya aku udah ngekos deket dengan tempat aku bekerja. di sana aku sudah bekerja 1 setengah tahun, impian menjadi wanita karir emang kerasa banget waktu itu, pergi pagi pulang malam, weekend shoping, ngedate di cafe bergengsi #pamer, sibuk sana sibuk sini. nikmat? iyaa nimat yaa selama kita menikmatinya, selama saya single saya nikmat banget ngejalaninnya.
ada dua hal yang membuat saya termenung.
pertama, atasan saya selalu memajang foto anaknya di DP BBM yang sumpah super lucuuuuuuuu banget, gemes dan pengen banget melukin tu anak, setiap bertemu dia selalu menceritakan tentang keluguan anaknya dan menunjukan foto-foto anaknya. dalam hati "Ya Ampuuuun anak gw selucu itu ga yaaa? hhiiii.. pasti gw pelukin terus"
tapi sayang... sayaaaaang banget, anak selucu itu hanya bisa ketemu ibunya di malam hari itu pun saat ibunya lelah dan kalau anaknya masih melek. ya ampun aku jadi berpikir lagi. gimana kalo anakku yang lucuu, imut kaya ibunya ini juga harus bernasib sama, gimana kalau aku juga harus bernasib sama dengan atasanku ini? meninggalkan si anaknya di rumah dengan pembantu, padahal aku juga ingin melihat ia belajar mengenal kehidupan.
kedua, di kantor banyak sekali karyawannya sekitar hampir 500an, perempuannya juga banyak. aku lihat ada beberapa yang hamil, hamil gede. ampe yang 9 bulan pun masih kerja, aku tanya "kenapa g ambil cuti dari sekarang?" (cuti 3 bulan) dia bilang nanti saja setelah melahirkan diambil cuti 3 bulannya. yang 7-8 bulan juga ada, kayanya itu jalan udah beraaaaat banget. aku jadi iba dan merasa kasihan, ibu hamil harusnya jaga kandungan di rumah, istirahat, banyak ngaji, rutin senam, dll. dalam hati..aku g mau kaya gitu, apalagi setelah melahirkan beberapa bulan kemudian harus masuk kerja, bukannya g bersyukur yaaa tapi kasihan banget dede bayi yang masih kecil itu ditinggal dan pastinya si ibu juga masih pengen sama dede bayi terus.
dari sana aku puter otak, aku g akan selamanya single dan aku harus move dari zona ini, aku harus keluar kerja setelah menikah demi kehidupanku & babyku. apa yang membuat aku tetap productive tapi ga ninggalin rumah ketika sudah menikah. ini hasil pemikiranku:
A. Buka Loundry
B. Buat Lapangan Futsal
C. Beli Frenchise
Alhasil, bisnis gituan perlu modal and ga sesimple yang aku pikirkan, harus ada ini itulah. akhirnya aku lihat status adik kelasku tentang Oriflame, iseng2 aku coba daftar yang biayanya murah bingit cuman Rp.49.900 dengan niat mau belajar jualan biar gak gengsi dan biar tahu perhitungan laba dll.
akhirnya nyobalah order meski beli buat diri sendiri dlu, pas lihat jenjang karir dan bonus Oriflame jadi tambah penasaran, lho ko ada yang 4juta gitu bonusnya? waah mau dong. akhirnya aku tanya gimana caranya biar ke level 3%. dikasih tahulah sama adik kelasku ini tips tipsnya. Al-hasil dengan mengikuti dan nyontek cara-cara upline, kini di bulan November 2 minggu setelah hari pernikahan aku, aku bisa resign dari kantorku. Resignku ini bukan berarti tanpa alasan, resignku ini bukan pula tanpa peta, semua sudah aku petakan dari jauh-jauh hari. 8 bulan di oriflame dan aku resign, aku gak kehilangan penghasilanku karena penghasilan dikantor sudah diganti dengan penghasilan di Oriflame, bahkan di Oriflame bisa bertambah terus setiap bulannya, bahkan aku bisa kejar hadiah mobilnya dan jalan-jalan Gratis ke Luar Negeri. Aku kini benar-benar merasakan apa yang kata orang nikmatnya kebebasan waktu dan financial.
Siti Mae
Manager 15% Oriflame
FB: Siti Mae
BBM: 7CC3A0EA
085716099835

Kamis, 30 Oktober 2014

Nikmat-Mu yang mana lagikah yang kudustakan?

Alhamdulillah Wasyukrulillah aku sudah bersuami pada tanggal 18 Oktober 2014, sudah ada yang menjagaku karena Allah, sudah ada yang menjadi imamku, semuanya terasa bahagia, tenang dan tentram, aku dan dia, kita halal :D
luar biasanya perasaan ini, beginilah rasanya semua orang yang menyempurnakan agamanya, beginilah rasanya bagaiman para istri menunggu suami pulang kerja, menunggu ia yang sedang beribadah buat sang istri di rumah, menunggu ia yang sedang letih bekerja di luar rumah, suamiku sungguh luar biasa tak pernah ia terlihat lelah dari acara pernikahan sampai hari ke 12 pernikahan kita, ia selalu terlihat bersemangat untuk membahagiakanku, ia selalu terlihat resah kalau-kalau aku sedih, ia selalu memberikan kejutan-kejutan yang sederhana tapi sangat bernilai...
Subhanallah... Nikmat-Mu yang mana lagikah yang kudustakan ya Allah?
setiap kali kita bersama tak pernah kita bolong berjamaah...
pernah sekali aku ragu mebangunkannya sholat subuh karena ia terlihat lelah, diperjalanan ia bertanya? "kenapa tidak membangunkanku untuk sholat berjamaah?" aku cuman diam tersenyum dan memeluknya di motor. aku cinta dia karena-Mu ya Allah... maka ingin kusegerakan menikah agar amanlah kami dengan perlindungan-Mu.
aku berharap doa kebaikan yang orang-orang panjatkan kepada kami Engkau kabulkan ya Allah...
aku masih ingat sekali doa-doa itu...
"Semoga keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah"
"semoga dipanjangkan jodohnya"
"Semoga diberkahi Allah, diperluas rizkinya"
dan Do'a lainnya...

Umi....
anakmu ini bahagia disini, jadi engkau jangan bersedih dan khawatir. laki-laki pilihanku ini adalah suami yang taat pada Allah, laki-laki pilihanku ini ia mengerti kalau aku adalah tanggung jawabnya, laki-laki ini mengerti sebuah kerja keras dan tanggung jawab, ia mengerti bagaimana mendidikku...

umi yang kusayang,
perempuan yang selalu merisaukanku,,,
yang selalu menangis kala aku menangis,
yang selalu lembut perkataannya ketika aku salah
yang sabar dengan segala keegoisanku...

umi yang kurindukan,,,
doamu amatlah sangat berarti buat anakmu ini mengarungi bahtera rumah tangga....
ridhomu amatlah sangat bernilai buat anakmu ini menjadi istri yang solehah dan taat...

Bapak...
Bapak yang kuat, yang luar biasa, yang selalu merisaukan anakmu yang nakal ini
banyak hal yang akan aku ceritakan nanti disini, hal-hal yang baru dan menyenangkan...
hal baru yang aku ketahui kenapa bapak menginginkan pernikahan ini...
aku ridho dan bahagia....

semuanya ini telah mendewasakanku dan pastinya bertambah dewasa pula akhlak laki-laki pilihanku....

Umi & Bapak...
aku berharap umi & Bapak bisa selalu menyaksikan kebahagiaan anakmu ini...
doakan pula agar kelak aku bisa membahagiakan umi & Bapak....

Fabiayyi ;alairobbikuma Tukadziban...

I'M BACK

Bismillahirrohmanirrohim....
Kini...aku kembali menggerakan jari jemariku yang berpadu dengan segala pikiran, imajinasi dan hasrat keinginan yaitu untuk menulis...
dulu, 10 tahun lalu dengan wajah ceria aku selalu menyebar buku tulisanku kepada teman-teman, bangganya lagi mereka begitu antri ingin membaca cerpen-cerpen aku di dalam buku biasa itu, banyak sekali hal  yang aku pikirkan di umur 14 tahun mengenai kehidupan bahkan kehidupan yang belum pernah sama sekali aku kenal, dalam buku itu aku menulis tentang kehidupan pernikahan, bagaimana seorang istri menangis sendiri karena masakan yang ia buat tidak dipuji sang suami, bagaimana seorang istri menjaga hatinya dikala jauh dengan suaminya dan bertemu dengan laki-laki di masa lalunya. hmmm... entahlah dari mana semua imajinasi itu muncul jika bukan dari hobiku membaca novel dan cerita-cerita pendek.
dulu, begitu bangganya Bapak setiap kali mengajak aku jalan yang aku pilih hanyalah buku bukan baju, bukan tas, bukan fashion seperti anak2 ABG lainnya.
dulu, aku merengek minta dibelikan komputer hanya untuk memfasilitasi aku membuat goresa-goresan tangan.
dulu, betapa gagahnya aku membuat 1 buku yang aku cetak sendiri dan aku perbanyak sendiri demi kusebar kepada dosen-dosen dan kakak kelasku, hanya untuk mendapat komentar dari mereka, bagaimana hasil karya tanganku?
sampai pada akhirnya, waktu membunuh segala imajinasi, kesibukan menenggelamkan semua hasrat, ambisi mengubur bait-bait indah yang aku pelajari, sehingga aku lupa dengan kata "menulis".
aku lebih mencintai merasakan, mencintai melangkah dan menceritakan, mencintai segunung aktifitasku, bermain, bersenda gurau... semua sudah hilang rasa....
Kini...
tepat 24 tahun umurku & usia 2 minggu pernikahanku, tiba-tiba aku rindu sekali menulis, rasanya ingin sekali menyimpan semua perjalanan ini di dalam sebuah tulisan, ingin sekali menyimpan kebahagiaan ini di dalam tulisan yang sangat indah, ingin sekali berkarya, menggerakan semua pikiran, jari-jemari, imajinasi teratasku.
aku selalu tahu...
 "menulis adalah anugerah terhebat yang Allah berikan kepadaku"
"menulis membuat diam menjadi berkata"
"menulis membuat kecil menjadi besar"
"menulis membuat indah semakin memesona"
aku sungguh cinta....


Bekasi, 30 Oktober 2014
Shima Elchity
dengan nama pena....