Mata yang terbuka belum tentu melihat banyak cara Tuhan memapah perjalanan ini. Hati yang tenang belum tentu merasakan makna setiap perjalanan hidup. "Aku dan Langkah kaki" Goresan yang sederhana namun menuntun kita untuk mengabadikan apa yang terlihat oleh mata, apa yang dirasakan oleh hati, dan apa yang didengar oleh telinga kita. semoga dari setiap Tulisan tercipta makna syukur untuk perjalanan indah ini...
Minggu, 25 Agustus 2013
26 Agustus 2013
Dear My world...
catatan ini adalah sebuah catatn kebahagiaan milikku. aku kabari beberapa hal yang membuatku sangat spesial dan bahagia. semua berasal dari hubungan kami yang semakin bertambah baik. aku mohon untuk tidak menceritakannya kepada siapapun selain kita, karena selama ini aku selalu menyimpan cerita-cerita indah milikku dan dia karena ceritanya bagiku sungguh indah, aku khawatir hanya akan membuat orang lain tidak percaya betapa berharganya dia memperlakukan aku selama ini. meski banyak cerita indah lainnya di dunia, seperti milik romeo dan juliet, rose dan jack, dan para putri di dunia ini.
sebentar lagi kita akan bertunangan, di hari ulang tahun aku. kita akan bersiap-siap mebeli 2 tiket menuju Kuala Lumpur. hal yang sederhana tapi sungguh menyenangkan bagiku. kemarin aku lihat cincin itu dan mencobanya di salah satu jariku. Indah ^_^. aku menyukainya. kemarin ketika mencari cincin itu kami sempat bertemu dengan banyak orang, kita menggunakan pakaian yang senada warnanya, aku Dress putih dengan Blezzer coklat dan Heels darinya dan dia celana coklat dan kemeja putih dengan motif cokelat yang aku pilihkan. mereka bilang kami pasangan serasi, kami sama-sama memesona. aku menatap dia begitu khidmat mendengarkan dan memperhatian dua orang pengantin yang mengucapkan perjanjian suci. wajahnya terlihat bahagia...
sepulangnya dia menunjukan sebuah tanah luas yang akan dijadikan rumah sederhana untuk kami berdua... 'Disana!' serunya... 'Dengan kolam-kolam ikan dan halaman indah.'
hari ini dan seterusnya dia begitu bersemangat mengejar impian-impiannya bersamaku.
semoga hambatan, halangan dan rintangan yang dulu pernah datang telah berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. kenangan buruk atau manis tetap kami jadikan sebagai bukti perjuangan kami berdua....
Rabu, 24 Juli 2013
25 July 2013
Today,
I get a very amazing news that i got into one of the World Muslimah 2013 Semi finalist, the semi finalist was taken from 8 countries around the world.
the first thing i said Thanks to my God and the second thing i say Thanks to my beloved sister who was approach me to join this competition. ^_^
Selasa, 09 Juli 2013
@YAHOO
9 Juli 2013.
Selamat menempuh sore hari penuh senja dan polusi..
Hy Jakarta...
Sebentar lagi genap setahun aku berada di kota ini, belajar banyak dan mendapatkan perubahan yang sangat kontras.
dulu disibukan dengan aktifitas kampus, kini dengan project-project gila perusahaan. dulu disibukan dengan segunung impian abstrak, kini aku sibuk dengan selangit target-target yang sedang dan baru akan dijalani. Puji syukur kupanjatkan.
1 hal lagi...
sebelum pulang dari kantor aku sempatkan untuk membuka-buka salah satu media komunikasi yang selalu ku-update setiap hari, salah satunya untuk meng-update informasi beasiswa sekolah."YAHOO" Tempatku chating dan mengirim email apapun yang aku inginkan, tempat bercerita dengan beberapa orang di dunia maya, bahkan tempat berbagi cerita dengan orang-orang yang sama sekali tidak kukenal. dulu sempat beberapa bulan terbuang untuk terdiam di depan layar komputerku, semua hanya karena ingin membuang kejenuhan, kekecewaan, kesedihan, harapan kosong dan kejengkelanku pada satu kisah dalam hidup.
apalagi yang semua orang miliki...
kekecewaan yang dikenang salah satunya tentang "your Bitter love, Sweet Love or Nano-nano love"
mengingat "Yahoo" kembali aku membuka-buka sent terkirim pada folderku...
ternyata, dulu, beberapa bulan lalu, tahun lalu, waktu yang sudah terlewat. aku sempat mengirimkan sepucuk surat kekecewaan pada seseorang...
tapi tetaplah, seseorang itu, orang di masa lalu itu tetap tidak berpengaruh apapun dalam hati ini...
aku rewrite sepucuk surat ini hanya untuk menghargai masa laluku, menghargai setiap kata yang kuukir disini, dan memberikan senyuman pada perubahan kehidupan saat ini.
"Bahagia itu karena Syukur"
Puji Syukur pada-Mu ya Rabb...
My Chocolate Love
This is my Chocolate Love Story. Ya, kunamai Cinta Coklat, karna warnanya coklat dan rasanya manis. Semua bermula karena rasa coklat yang tidak sengaja kupilih di malam hari itu. malam itu kamu membawaku ke tempat gelap di bawah jembatan, mungkin sedikitnya untuk merayakan hari ulang tahunku ke 21 yang sudah terlewati beberapa hari. Cuaca malam itu memang dingin, tapi es cream rasa coklat dan permen coklat yang kita rasakan tidak membuat aku menderita. Bahkan aku tersenyum. Aku pikir itulah jatuh cinta.
sekarang cintaku tidak terasa manis sendiri, aku harus membuatnya menjadi manis.
Kamu tidak pernah tahu kenapa coklat yang dulu kita makan sekarang menjadi hambar, mungkin karena kamu sedang asyik dengan kehidupanmu disana. Sampai kamu lupa pernah membuat cerita manis yang selalu kuingat. Detik demi detik aku tunggu kehadiranmu untuk menenangkan hatiku yang sedang gundah gulana. Ternyata hujan tidak menghendaki pertemuan kita. Esoknya rasa capekmu juga menjadi penghalang untuk kita, dan kesibukanmu membuat aku merasa tidak ada. Konon, kalau cinta itu bisa menyembuhkan segala sakit, bisa menyemangatkan segala kelelahan, dan lupa dengan beban aktifitas sehari-hari. Ya itu cinta butaku bukan cintamu. Kata orang cinta itu buta, mungkin memang benar. Bahkan aku tidak melihat kesedihan apapun jika aku terbutakan oleh cinta. Karena obat sedih dari cinta butaku adalah coklat. Jika gundah, galau dan gulana aku akan membeli sebatang coklat untuk satu senyuman. Tapi, aku sadari aku tidak boleh ketergantungan pada coklat, aku putuskan untuk mengakhiri Chocholate Love Story milikku. Alasannya, cinta butaku tidak terbalas dengan baik. Aku berharap ketika kamu membuatku sedih, kamu datang menenangkanku. Aku berharap ketika aku marah, kamu datang membuatku tersenyum kembali. Permasalahannya adalah karena kamu tidak datang saat aku butuhkan. Ini lagu yang mewakili perasaanku saat aku menulis cerita cinta coklat ini :
“Sedikit waktu yang kau milikki luangkanlah untukku, harap secepatnya datangi aku.
Sekali ini kumohon padamu ada yg ingin kusampaikan. Sempatkanlah.
Hampa besar dan amarah seluruhnya ada dibenakku andai seketika hati yg tak terbalas oleh cintamu. kuingin marah melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini.
Inginku tunjukan pada siapa saja yang ada bahwa hatiku kecewa.
Sedetik menunggumu disini seperti seharian.
Berkali kulihat jam ditangan demi membunuh waktu.
Tak kulihat tanda kehadiranmu yang semakin meyakiniku
kau tak datang.
BCL “Kecewa”
Mungkin kesibukanmu tidak cocok dengan cinta buta milikku, saat itu aku butuh coklat lagi dan lagi. Bahkan selalu ada coklat di tasku karena kamu lagi-lagi tidak datang padaku. Dari mulai hujan, capek, dan sibuk. Dan akhirnya kamu menyempatkan waktumu untuk berjalan-jalan dari pada meyakinkan kisah cinta coklat milikku. Lagi lagi aku sedih dan terdiam. Terlalu mendramatisir emang, Coba kalau aku tidak merasakan cinta buta ini aku pasti tidak ingat kamu.
Akhirnya hari ini aku ikhlaskan segala coklat-coklat yang masuk ke dalam perutku, kukatakan ini terlalu manis untuk dirasakan karena coklat yang masuk pun terlalu banyak, kadar gula yang aku miliki akan melebihi batasannya. Mungkin aku butuh waktu yang lebih panjang lagi untuk membentuk pribadi yang lebih indah lagi, agar aku tidak merasakan cinta buta tapi yang kudapatkan nanti adalah cinta indah dari sebuah rasa yang berbeda.
Esok hari jika kita bertemu tetap beri aku senyuman, karena cinta butaku harus berganti menjadi cinta di atas normal, seperti orang-orang bilang bahwa cinta tak selalu memiliki. Jika aku menemukan kamu bersama orang lain, aku berusaha bahagia karena yang kuharapkan kebahagiaanmu pula tapi...berikan ia cinta seperti yang ia berikan padamu, jangan sia-siakan cinta yang datang padamu apapun rasanya. ^_^
Selamat berjuang My Chocholate Love
Lembang, 22 Februari 2012
Si Pemakan Coklat dan Pemilik Cinta Buta
Selasa, 25 Juni 2013
Kamis, 20 Juni 2013
Janji Dua Angsa...
Bukankah cinta suci akan mengenang kita sepanjang hayat? bukankah
kasih yang putih akan menjaga kita sampai tua nanti? Jika ya, telah
kudapatkan cinta dan kasih itu yang tidak orang lain miliki…kutulis
semua untuknya yang telah aku dapatkan….
Siang itu telah mennjadi siang dimana aku lewati sebelumnya, siang terakhir aku menunggu kepulangannnya, esok nanti aku tidak akan menunggu lagi. Kutarik bibir kecil berikan senyum kepulangannya, dy mencium tangan bunda dan kucium punngung tanggannya yang hitam. "mana susu punyaku?" tanyanya. kusodorkan susu coklat kesukaan kami dalam botol, bermain sambil membawa susu siang di ruangan kami.
"hari ini adalah hari terakhir aku minum susu didalam botol" ujarnya padaku.
Hari ini juga hari terakhir aku menunggu kak pulang,. Besok aku akan masuk sekolah dasar" balasku dengan nanda yang sangat bahagia.
September 1996…
Bunda menyuapi aku dan Alin makan pagi sebelum berangkat sekolah.
"bunda aku ingin rambutku diikat, tapi pake jepit warna ungu" pintaku pada bunda. Bunda menyisir rambutku yang terlihat cantik. Alin, kakaku memperhatikanku tersenyum.
"bunda, aku juga mau" pintanya. Bunda pun meyisir rambutnya perlahan hingga selesai, rambut kami jadi diikat sama, alin lari kekamar, memandangi ikatannya di depan kaca, keningnya berkerut.
"bunda punya aku gak sama, ini bengkok ikatannya" ujarnya marah.
"gak apa2…tetap cantik kok" hibur bunda.
"tapi aku mau rapi seperti Meilin."
"sudah jam 7 nanti telat berangkatnya, bunda ikat sepatu meilin dulu."
Bunda masih disibukan dengan aku waktu itu, alin pergi keluar rumah sambil membawa tas sekolahnya.
"bunda. Kak Alinn marah…aku berangkat sekolah sendiri dong?"
"ya gak apa2, kan dah besar. Ini uang jajan buat kak alin. Bunda titip ya"
Aku mencium punggung tangan bunda yang hangat. Dia mencium pipiku sambil mengucapkan doa setiap pagi dan siangnya " semoga selamat, pintar dan rangking satu" itu doa bunda yang tidak pernah berhenti setiap aku dan kak alin berangkat dan pulang sekolah.
Di sekolah, kuberikan titipan bunda buat kak alin, dia tidak marah padaku, dia mengantarkan aku sampai duduk di bangku ruanganku.
"nanti pulang sekolah, . kak ada latiihan dulu. Meilin mau nunggu g?" Tanya alin. Padaku. Aku mengangguk, sambil tertawa lucu melihat ikatannya yang bengkok.
Agustus 2000
Sore ini aku tidak menunggu kak alin lagi setiap pulang sekolah, aku sudah tumbuh menjadi diriku, mekipun masih dengan ketakutanku terhadap hal-hal baru, tapi setidaknya aku sudah memiliki banyak teman di sekolah.
Setelah latihan pramuka aku pulang duluan, kak Alin masih sibuk menulis rapor milik teman-temannya yang diminta bu Tania. Di sepanjang jalan aku ingin cepat sampai rumah, bertemu bunda dan mengaji di mesjid dengan teman sebayaku yang lain. Sore ini setelah mengaji jadwalku adalah berkeliling pamegersari dengan sepeda bersama 2 sahabatku, Dewi dan Septi. Biasanya kita pergi ke desa yang paling ujung membeli aromanis dan bermain di mesjid raya, disana ada ayunan dan taman yang indah.
:aku pulang bunda…”
“salamnya mana?” Tanya bunda buatku malu…
“aku gak lupa ko Bunda,, cuman gak inget dikit, maaf ya bunda…Assalamualaikum…” jawabku mengelak.
“ya waalaikumsalam” aku mencium punggung tangan bunda yang putih dan bersih.
“Bunda punya angsa?” tanyaku, bunda terlihat tengah sibuk dengan 2 angsa putihnya. Aku baru lihat, pasti itu angsa baru yang dibeli bunda. Warnanya bersih, matanya biru bening…
“wah angsa dari luar negri ya bunda? Kaya bule” tanyaku lagi
“sini duduk!! Lihat bunda beri makan angsa ini.” Aku duduk di atas teras.
“angsa ini dari kakek, katanya buat kak Alin dan Meilin…bunda yang rawat angsa ini biar tumbuh lebih indah lagi.” Aku tersenyum mendengar apa yang bunda bicarakan.
“namanya siapa bunda?” tanyaku lagi.
“mmm…siapa ya??? Angsa ini harus tetap bersama, mereka berdua bersaudara, saling memberi dan menyayangi. Tidak boleh bertengkar. Kalo sudah besar harus sukses seperti kak Alin dan Meilin. Harus pintar dan menjadi orang baik.”
“angsanya gak akan meninggal?” tanyaku, sedikit heran dengan perkataan bunda tentang seekor angsa.
“suatu hari akan pergi, tapi stelah mereka membahagiakan semua orang…itu janji 2 angsa ini” seru bunda, tambah aneh….
“aku dan kak Alin juga ingin berjanji akan menjadi orang baik dan membahagiakan semua orang bunda” kataku tidak mau kalah dengan angsa milik bunda.
“ya…angsa ini indah seperti anak-anak bunda….”
Aku tersenyum melihat bundaku yang membelai rambutku…
Janji dua angsa ini akan menjadi senyumanku nanti…bersama ka Alin….^_^…
Siang itu telah mennjadi siang dimana aku lewati sebelumnya, siang terakhir aku menunggu kepulangannnya, esok nanti aku tidak akan menunggu lagi. Kutarik bibir kecil berikan senyum kepulangannya, dy mencium tangan bunda dan kucium punngung tanggannya yang hitam. "mana susu punyaku?" tanyanya. kusodorkan susu coklat kesukaan kami dalam botol, bermain sambil membawa susu siang di ruangan kami.
"hari ini adalah hari terakhir aku minum susu didalam botol" ujarnya padaku.
Hari ini juga hari terakhir aku menunggu kak pulang,. Besok aku akan masuk sekolah dasar" balasku dengan nanda yang sangat bahagia.
September 1996…
Bunda menyuapi aku dan Alin makan pagi sebelum berangkat sekolah.
"bunda aku ingin rambutku diikat, tapi pake jepit warna ungu" pintaku pada bunda. Bunda menyisir rambutku yang terlihat cantik. Alin, kakaku memperhatikanku tersenyum.
"bunda, aku juga mau" pintanya. Bunda pun meyisir rambutnya perlahan hingga selesai, rambut kami jadi diikat sama, alin lari kekamar, memandangi ikatannya di depan kaca, keningnya berkerut.
"bunda punya aku gak sama, ini bengkok ikatannya" ujarnya marah.
"gak apa2…tetap cantik kok" hibur bunda.
"tapi aku mau rapi seperti Meilin."
"sudah jam 7 nanti telat berangkatnya, bunda ikat sepatu meilin dulu."
Bunda masih disibukan dengan aku waktu itu, alin pergi keluar rumah sambil membawa tas sekolahnya.
"bunda. Kak Alinn marah…aku berangkat sekolah sendiri dong?"
"ya gak apa2, kan dah besar. Ini uang jajan buat kak alin. Bunda titip ya"
Aku mencium punggung tangan bunda yang hangat. Dia mencium pipiku sambil mengucapkan doa setiap pagi dan siangnya " semoga selamat, pintar dan rangking satu" itu doa bunda yang tidak pernah berhenti setiap aku dan kak alin berangkat dan pulang sekolah.
Di sekolah, kuberikan titipan bunda buat kak alin, dia tidak marah padaku, dia mengantarkan aku sampai duduk di bangku ruanganku.
"nanti pulang sekolah, . kak ada latiihan dulu. Meilin mau nunggu g?" Tanya alin. Padaku. Aku mengangguk, sambil tertawa lucu melihat ikatannya yang bengkok.
Agustus 2000
Sore ini aku tidak menunggu kak alin lagi setiap pulang sekolah, aku sudah tumbuh menjadi diriku, mekipun masih dengan ketakutanku terhadap hal-hal baru, tapi setidaknya aku sudah memiliki banyak teman di sekolah.
Setelah latihan pramuka aku pulang duluan, kak Alin masih sibuk menulis rapor milik teman-temannya yang diminta bu Tania. Di sepanjang jalan aku ingin cepat sampai rumah, bertemu bunda dan mengaji di mesjid dengan teman sebayaku yang lain. Sore ini setelah mengaji jadwalku adalah berkeliling pamegersari dengan sepeda bersama 2 sahabatku, Dewi dan Septi. Biasanya kita pergi ke desa yang paling ujung membeli aromanis dan bermain di mesjid raya, disana ada ayunan dan taman yang indah.
:aku pulang bunda…”
“salamnya mana?” Tanya bunda buatku malu…
“aku gak lupa ko Bunda,, cuman gak inget dikit, maaf ya bunda…Assalamualaikum…” jawabku mengelak.
“ya waalaikumsalam” aku mencium punggung tangan bunda yang putih dan bersih.
“Bunda punya angsa?” tanyaku, bunda terlihat tengah sibuk dengan 2 angsa putihnya. Aku baru lihat, pasti itu angsa baru yang dibeli bunda. Warnanya bersih, matanya biru bening…
“wah angsa dari luar negri ya bunda? Kaya bule” tanyaku lagi
“sini duduk!! Lihat bunda beri makan angsa ini.” Aku duduk di atas teras.
“angsa ini dari kakek, katanya buat kak Alin dan Meilin…bunda yang rawat angsa ini biar tumbuh lebih indah lagi.” Aku tersenyum mendengar apa yang bunda bicarakan.
“namanya siapa bunda?” tanyaku lagi.
“mmm…siapa ya??? Angsa ini harus tetap bersama, mereka berdua bersaudara, saling memberi dan menyayangi. Tidak boleh bertengkar. Kalo sudah besar harus sukses seperti kak Alin dan Meilin. Harus pintar dan menjadi orang baik.”
“angsanya gak akan meninggal?” tanyaku, sedikit heran dengan perkataan bunda tentang seekor angsa.
“suatu hari akan pergi, tapi stelah mereka membahagiakan semua orang…itu janji 2 angsa ini” seru bunda, tambah aneh….
“aku dan kak Alin juga ingin berjanji akan menjadi orang baik dan membahagiakan semua orang bunda” kataku tidak mau kalah dengan angsa milik bunda.
“ya…angsa ini indah seperti anak-anak bunda….”
Aku tersenyum melihat bundaku yang membelai rambutku…
Janji dua angsa ini akan menjadi senyumanku nanti…bersama ka Alin….^_^…
Rabu, 19 Juni 2013
1 hari, 100 kali...
ini lagunya...
when i feel so lonely and down.
the song was introduced by my sister.
I'm sitting here in a boring room
It's just another rainy Sunday afternoon
I'm wasting my time, I got nothing to do
I'm hanging around, I'm waiting for you
But nothing ever happens and I wonder
I'm driving around in my car
I'm driving too fast, I'm driving too far
I'd like to change my point of view
I feel so lonely, I'm waiting for you
But nothing ever happens and I wonder
I wonder how, I wonder why
Yesterday you told me 'bout the blue, blue sky
And all that I can see is just a yellow lemon tree
I'm turning my head up and down
I'm turning, turning, turning, turning, turning around
And all that I can see is just another lemon tree
Sing, dah
I'm sitting here, I miss the power
I'd like to go out, taking a shower
But there's a heavy cloud inside my head
I feel so tired, put myself into bed
Where nothing ever happens and I wonder
Isolation is not the good for me
Isolation, I don't want to sit on a lemon tree
I'm steppin' around in a desert of joy
Baby anyhow I'll get another toy
And everything will happen and you'll wonder
I wonder how, I wonder why
Yesterday you told me 'bout the blue, blue sky
And all that I can see is just another lemon tree
I'm turning my head up and down
I'm turning, turning, turning, turning, turning around
And all that I can see is just a yellow lemon tree
And I wonder, wonder
I wonder how, I wonder why
Yesterday you told me 'bout the blue, blue sky
And all that I can see, and all that I can see
And all that I can see is just a yellow lemon tree
ini lagunya...
when i feel so lonely and down.
the song was introduced by my sister.
I'm sitting here in a boring room
It's just another rainy Sunday afternoon
I'm wasting my time, I got nothing to do
I'm hanging around, I'm waiting for you
But nothing ever happens and I wonder
I'm driving around in my car
I'm driving too fast, I'm driving too far
I'd like to change my point of view
I feel so lonely, I'm waiting for you
But nothing ever happens and I wonder
I wonder how, I wonder why
Yesterday you told me 'bout the blue, blue sky
And all that I can see is just a yellow lemon tree
I'm turning my head up and down
I'm turning, turning, turning, turning, turning around
And all that I can see is just another lemon tree
Sing, dah
I'm sitting here, I miss the power
I'd like to go out, taking a shower
But there's a heavy cloud inside my head
I feel so tired, put myself into bed
Where nothing ever happens and I wonder
Isolation is not the good for me
Isolation, I don't want to sit on a lemon tree
I'm steppin' around in a desert of joy
Baby anyhow I'll get another toy
And everything will happen and you'll wonder
I wonder how, I wonder why
Yesterday you told me 'bout the blue, blue sky
And all that I can see is just another lemon tree
I'm turning my head up and down
I'm turning, turning, turning, turning, turning around
And all that I can see is just a yellow lemon tree
And I wonder, wonder
I wonder how, I wonder why
Yesterday you told me 'bout the blue, blue sky
And all that I can see, and all that I can see
And all that I can see is just a yellow lemon tree
Kamis, 13 Juni 2013
"Seharusnya kita memang lebih baik gak pernah bareng, kalau kita terus bareng kita pasti akan seperti ini terus sampai tua nanti, kalau kita berpisah mungkin kita akan lebih menghargai dan merindukan satu sama lain."
Satu pesan terkirim ke sebuah nomor, seseorang berkpirbadian baik yang tak pernah mau aku dengarkan, seseorang yang menemaniku di kamar ini, dan seseorang yang berjuang berjalan bersama sampai 21 tahun ini. saat itu hatiku penuh gemuruh dan emosi, masih kusimpan deretan sms-sms yang kukirimkan padanya. saat itu kuazzamkan "aku akan mencari jalanku sendiri".
Terlalu lama aku dimanja, diarahkan, dipapah tanpa kemandirian. sehingga aku selalu takut mengambil keputusanku atas keinginanku.
sudah selama ini aku hanya mengangkatkan satu kakiku dengan bersandar di atas sofa kehidupan, yang seharusnya aku berlari gesit seperti dia.
Dahulu...
"de, ada lomba menulis dan mempresentasikan karya ilmiah lho, kamu kan pandai menulis coba kamu ikut"
aku tersenyum dan optimis mendengar tawaran dan pujiannya. dua hari terlewati, pikiranku skak mat.
"de, sudah sampai mana tulisanmu?"
"kosong. aku gak ikut ka"
"kenapa?"
"aku gak bisa nulis karya ilmiah. buntu. jangan paksa aku"
sehari bergelut dengan layar komputer di hadapannya, dia selesai membuatkanku karya ilmiah.
"kamu harus ikut! ini karya ilmiahnya, kamu pelajari."
aku baca tulisan dengan tema pendidikan remaja masa kini penulis atas namaku.
aku kirim tulisan itu, beberapa hari kemudian namaku terpampang di sebuah papan pengumuman.
Peserta yang lulus dan diundang untuk mempresentaikan tulisannya.
dan aku mempresentasikannya, meski ada beberapa kesalahan konyol dalam jawabanku yang mebuatku takut mengecewakannya, aku takut tidak juara.
"de, dimana? sini pengumumannya!"
hening...
"dimana?"
"kamar"
"sini!"
"gak mau ka, aku gak menang!!!"
"menang atau tidak bukan sebuah masalah. tapi kamu harus berani hadapi hasil ini, apapun itu. jangan pernah takut mendengar kegagalan"
aku abaikan dan pura-pura menutup mataku... hatiku berdegup kencang, aku tidak mau mengecewakan dia.
"de, kemarilah... kamu juara ko. aku dikabari panitianya tadi. mereka mencarimu."
bibirku menyunggingkan senyum lebar. Aku Juara. bergegas aku lari ke auditorium hijau itu. duduk di sampingnya. entah juara keberapa yang akan aku dengar, yang penting namaku terpanggil dan tidak mengecewakan dia.
"juara ke-3 penulisan dan presentasi karya ilmiah di dapatkan oleh... Sofyan dari jurusan Keagamaan.
Juaran ke-2 diraih oleh Putri dari jurusan Psikologi" itu suara panitia.
dan kamu tahu? "Aku Juara Pertama Penulisan Karya Ilmiah 3 Provinsi"
dia tersenyum dan memelukku.
aku tahu...saat itu dia bukan menginginkanku mengikuti perlombaan itu, dia bukan memintaku harus juara, dan dia juga bukan menginginkanku agar pinta menulis. dia hanya ingin aku bahagia, percaya diri dan tampil menjadi adik yang berprestasi. siapa yang tahu kalau tulisan itu adalah hasil karya tangannya? siapa yang tahu kalau aku hanya ikut memajangkan namaku di atas kertas? dan siapa yang tahu kalau perempuan yang tadi mempresentasikan tulisan itu mempunyai mental penakut, tidak percaya diri. bahkan juri pun tidak tahu.
tapi dari sana, dia menyadarkanku, bahwa aku punya daya juang yang tinggi, aku punya potensi public speaking yang baik dan aku punya potensi yang mesti kuasah. sampai aku menjadi juara ke-3 lomba pidato bahasa inggris tingkat pemuda Nasional dari kementrian kepemudaan.
semua yang kutulis ini adalah sebuah kesadaran yang terjadi hari ini. dulu! mana aku tahu apa yang ada dalam pikirannya? dulu! mana aku tahu dia mencintaiku begitu besar? yang aku tahu dia perfectionis, dia selalu memaksa aku untuk menjadi seperti dirinya.
Dan sampailah kuputuskan untuk pergi, menjauh dan tidak bersama dia selama...
di sinilah awal sebuah cerita masa depan,
dan di sinilah semua cerita masa lalu akan tersimpan dengan baik.
perjalananku bukan perjalananmu
tapi...
perjalananku adalah perjalananmu...
Selamat Menikmati Kunjungan Anda Ke Blog ini Sobat... ^_^
Satu pesan terkirim ke sebuah nomor, seseorang berkpirbadian baik yang tak pernah mau aku dengarkan, seseorang yang menemaniku di kamar ini, dan seseorang yang berjuang berjalan bersama sampai 21 tahun ini. saat itu hatiku penuh gemuruh dan emosi, masih kusimpan deretan sms-sms yang kukirimkan padanya. saat itu kuazzamkan "aku akan mencari jalanku sendiri".
Terlalu lama aku dimanja, diarahkan, dipapah tanpa kemandirian. sehingga aku selalu takut mengambil keputusanku atas keinginanku.
sudah selama ini aku hanya mengangkatkan satu kakiku dengan bersandar di atas sofa kehidupan, yang seharusnya aku berlari gesit seperti dia.
Dahulu...
"de, ada lomba menulis dan mempresentasikan karya ilmiah lho, kamu kan pandai menulis coba kamu ikut"
aku tersenyum dan optimis mendengar tawaran dan pujiannya. dua hari terlewati, pikiranku skak mat.
"de, sudah sampai mana tulisanmu?"
"kosong. aku gak ikut ka"
"kenapa?"
"aku gak bisa nulis karya ilmiah. buntu. jangan paksa aku"
sehari bergelut dengan layar komputer di hadapannya, dia selesai membuatkanku karya ilmiah.
"kamu harus ikut! ini karya ilmiahnya, kamu pelajari."
aku baca tulisan dengan tema pendidikan remaja masa kini penulis atas namaku.
aku kirim tulisan itu, beberapa hari kemudian namaku terpampang di sebuah papan pengumuman.
Peserta yang lulus dan diundang untuk mempresentaikan tulisannya.
dan aku mempresentasikannya, meski ada beberapa kesalahan konyol dalam jawabanku yang mebuatku takut mengecewakannya, aku takut tidak juara.
"de, dimana? sini pengumumannya!"
hening...
"dimana?"
"kamar"
"sini!"
"gak mau ka, aku gak menang!!!"
"menang atau tidak bukan sebuah masalah. tapi kamu harus berani hadapi hasil ini, apapun itu. jangan pernah takut mendengar kegagalan"
aku abaikan dan pura-pura menutup mataku... hatiku berdegup kencang, aku tidak mau mengecewakan dia.
"de, kemarilah... kamu juara ko. aku dikabari panitianya tadi. mereka mencarimu."
bibirku menyunggingkan senyum lebar. Aku Juara. bergegas aku lari ke auditorium hijau itu. duduk di sampingnya. entah juara keberapa yang akan aku dengar, yang penting namaku terpanggil dan tidak mengecewakan dia.
"juara ke-3 penulisan dan presentasi karya ilmiah di dapatkan oleh... Sofyan dari jurusan Keagamaan.
Juaran ke-2 diraih oleh Putri dari jurusan Psikologi" itu suara panitia.
dan kamu tahu? "Aku Juara Pertama Penulisan Karya Ilmiah 3 Provinsi"
dia tersenyum dan memelukku.
aku tahu...saat itu dia bukan menginginkanku mengikuti perlombaan itu, dia bukan memintaku harus juara, dan dia juga bukan menginginkanku agar pinta menulis. dia hanya ingin aku bahagia, percaya diri dan tampil menjadi adik yang berprestasi. siapa yang tahu kalau tulisan itu adalah hasil karya tangannya? siapa yang tahu kalau aku hanya ikut memajangkan namaku di atas kertas? dan siapa yang tahu kalau perempuan yang tadi mempresentasikan tulisan itu mempunyai mental penakut, tidak percaya diri. bahkan juri pun tidak tahu.
tapi dari sana, dia menyadarkanku, bahwa aku punya daya juang yang tinggi, aku punya potensi public speaking yang baik dan aku punya potensi yang mesti kuasah. sampai aku menjadi juara ke-3 lomba pidato bahasa inggris tingkat pemuda Nasional dari kementrian kepemudaan.
semua yang kutulis ini adalah sebuah kesadaran yang terjadi hari ini. dulu! mana aku tahu apa yang ada dalam pikirannya? dulu! mana aku tahu dia mencintaiku begitu besar? yang aku tahu dia perfectionis, dia selalu memaksa aku untuk menjadi seperti dirinya.
Dan sampailah kuputuskan untuk pergi, menjauh dan tidak bersama dia selama...
di sinilah awal sebuah cerita masa depan,
dan di sinilah semua cerita masa lalu akan tersimpan dengan baik.
perjalananku bukan perjalananmu
tapi...
perjalananku adalah perjalananmu...
Selamat Menikmati Kunjungan Anda Ke Blog ini Sobat... ^_^
Langganan:
Postingan
(
Atom
)