Halaman

Selasa, 09 Juli 2013

@YAHOO

9 Juli 2013. Selamat menempuh sore hari penuh senja dan polusi.. Hy Jakarta... Sebentar lagi genap setahun aku berada di kota ini, belajar banyak dan mendapatkan perubahan yang sangat kontras. dulu disibukan dengan aktifitas kampus, kini dengan project-project gila perusahaan. dulu disibukan dengan segunung impian abstrak, kini aku sibuk dengan selangit target-target yang sedang dan baru akan dijalani. Puji syukur kupanjatkan. 1 hal lagi... sebelum pulang dari kantor aku sempatkan untuk membuka-buka salah satu media komunikasi yang selalu ku-update setiap hari, salah satunya untuk meng-update informasi beasiswa sekolah."YAHOO" Tempatku chating dan mengirim email apapun yang aku inginkan, tempat bercerita dengan beberapa orang di dunia maya, bahkan tempat berbagi cerita dengan orang-orang yang sama sekali tidak kukenal. dulu sempat beberapa bulan terbuang untuk terdiam di depan layar komputerku, semua hanya karena ingin membuang kejenuhan, kekecewaan, kesedihan, harapan kosong dan kejengkelanku pada satu kisah dalam hidup. apalagi yang semua orang miliki... kekecewaan yang dikenang salah satunya tentang "your Bitter love, Sweet Love or Nano-nano love" mengingat "Yahoo" kembali aku membuka-buka sent terkirim pada folderku... ternyata, dulu, beberapa bulan lalu, tahun lalu, waktu yang sudah terlewat. aku sempat mengirimkan sepucuk surat kekecewaan pada seseorang... tapi tetaplah, seseorang itu, orang di masa lalu itu tetap tidak berpengaruh apapun dalam hati ini... aku rewrite sepucuk surat ini hanya untuk menghargai masa laluku, menghargai setiap kata yang kuukir disini, dan memberikan senyuman pada perubahan kehidupan saat ini. "Bahagia itu karena Syukur" Puji Syukur pada-Mu ya Rabb... My Chocolate Love This is my Chocolate Love Story. Ya, kunamai Cinta Coklat, karna warnanya coklat dan rasanya manis. Semua bermula karena rasa coklat yang tidak sengaja kupilih di malam hari itu. malam itu kamu membawaku ke tempat gelap di bawah jembatan, mungkin sedikitnya untuk merayakan hari ulang tahunku ke 21 yang sudah terlewati beberapa hari. Cuaca malam itu memang dingin, tapi es cream rasa coklat dan permen coklat yang kita rasakan tidak membuat aku menderita. Bahkan aku tersenyum. Aku pikir itulah jatuh cinta. sekarang cintaku tidak terasa manis sendiri, aku harus membuatnya menjadi manis. Kamu tidak pernah tahu kenapa coklat yang dulu kita makan sekarang menjadi hambar, mungkin karena kamu sedang asyik dengan kehidupanmu disana. Sampai kamu lupa pernah membuat cerita manis yang selalu kuingat. Detik demi detik aku tunggu kehadiranmu untuk menenangkan hatiku yang sedang gundah gulana. Ternyata hujan tidak menghendaki pertemuan kita. Esoknya rasa capekmu juga menjadi penghalang untuk kita, dan kesibukanmu membuat aku merasa tidak ada. Konon, kalau cinta itu bisa menyembuhkan segala sakit, bisa menyemangatkan segala kelelahan, dan lupa dengan beban aktifitas sehari-hari. Ya itu cinta butaku bukan cintamu. Kata orang cinta itu buta, mungkin memang benar. Bahkan aku tidak melihat kesedihan apapun jika aku terbutakan oleh cinta. Karena obat sedih dari cinta butaku adalah coklat. Jika gundah, galau dan gulana aku akan membeli sebatang coklat untuk satu senyuman. Tapi, aku sadari aku tidak boleh ketergantungan pada coklat, aku putuskan untuk mengakhiri Chocholate Love Story milikku. Alasannya, cinta butaku tidak terbalas dengan baik. Aku berharap ketika kamu membuatku sedih, kamu datang menenangkanku. Aku berharap ketika aku marah, kamu datang membuatku tersenyum kembali. Permasalahannya adalah karena kamu tidak datang saat aku butuhkan. Ini lagu yang mewakili perasaanku saat aku menulis cerita cinta coklat ini : “Sedikit waktu yang kau milikki luangkanlah untukku, harap secepatnya datangi aku. Sekali ini kumohon padamu ada yg ingin kusampaikan. Sempatkanlah. Hampa besar dan amarah seluruhnya ada dibenakku andai seketika hati yg tak terbalas oleh cintamu. kuingin marah melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini. Inginku tunjukan pada siapa saja yang ada bahwa hatiku kecewa. Sedetik menunggumu disini seperti seharian. Berkali kulihat jam ditangan demi membunuh waktu. Tak kulihat tanda kehadiranmu yang semakin meyakiniku kau tak datang. BCL “Kecewa” Mungkin kesibukanmu tidak cocok dengan cinta buta milikku, saat itu aku butuh coklat lagi dan lagi. Bahkan selalu ada coklat di tasku karena kamu lagi-lagi tidak datang padaku. Dari mulai hujan, capek, dan sibuk. Dan akhirnya kamu menyempatkan waktumu untuk berjalan-jalan dari pada meyakinkan kisah cinta coklat milikku. Lagi lagi aku sedih dan terdiam. Terlalu mendramatisir emang, Coba kalau aku tidak merasakan cinta buta ini aku pasti tidak ingat kamu. Akhirnya hari ini aku ikhlaskan segala coklat-coklat yang masuk ke dalam perutku, kukatakan ini terlalu manis untuk dirasakan karena coklat yang masuk pun terlalu banyak, kadar gula yang aku miliki akan melebihi batasannya. Mungkin aku butuh waktu yang lebih panjang lagi untuk membentuk pribadi yang lebih indah lagi, agar aku tidak merasakan cinta buta tapi yang kudapatkan nanti adalah cinta indah dari sebuah rasa yang berbeda. Esok hari jika kita bertemu tetap beri aku senyuman, karena cinta butaku harus berganti menjadi cinta di atas normal, seperti orang-orang bilang bahwa cinta tak selalu memiliki. Jika aku menemukan kamu bersama orang lain, aku berusaha bahagia karena yang kuharapkan kebahagiaanmu pula tapi...berikan ia cinta seperti yang ia berikan padamu, jangan sia-siakan cinta yang datang padamu apapun rasanya. ^_^ Selamat berjuang My Chocholate Love Lembang, 22 Februari 2012 Si Pemakan Coklat dan Pemilik Cinta Buta

1 komentar :

Lady Maaris mengatakan...

I love this reading :)